Translate

Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Senin, 24 Mei 2021

Buku Kiri Yang wajib di Baca Oleh Aktivis

                          Ilustrasi Buku kiri 

Daftar judul buku buku yg wajib baca oleh semua  aktivis yaitu :

1) Aksi massa ; Tan Malaka.

2) Strategi gerilyawan : Che Guevara.

3) Pendidikan kaum tertindas : Paulo Ferreira.

4) Rosa Luxemburg demokrasi dan sosialisme : Dede Mulyanto.

5) Revolusi Catalonia.

6) Gerakan Rakyat Mozambik : 

7) Manifesto komunis : Karl Marx.

8) Negara dan bangsa : Lenin.

9) Tesis organisasi : Lenin.

10) apa yg di perjuangkan sosialisme .

11) Ideologi Jerman : Karl Marx.

12)  geneologi kapitalisme : Dede Mulyanto.

13) Dascapital 1,2,3.

14) partai kiri luas atau partai revolusioner.

15) ekonomi revolusi :  Che Guevara

16) Sejarah gerakan mahasiswa Papua : teori dan praktek ,Yason ngelia .

17)  kitorang se ajang setengah binatang : Filep karma.

18) Papua bukan tanah kosong.

19)  manifesto komite nasional Papua .

20)  konsep dasar  kepemimpinan maotzung : Membangun China modern.

Tanah air ,17 Mei 2021.

Catatan perlu litrasi utk memahami dinamika perkembangan dunia,nasional dan situasi penjajahan west  Papua

Minggu, 23 Mei 2021

Rektor Temui Aliansi Mahasiswa Peduli Kekerasan Seksual

                 
                 Foto/Doc : Rektor Unej 

Puluhan aliansi mahasiswa Universitas Jember (UJ) menuntut keadilan atas kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh salah satu dosen Fakultas Ilmu Budaya terhadap mahasiswanya pada hari Kamis [2/5].


Dalam aksi ini, aliansi mahasiswa mendesak pihak rektorat untuk membuat regulasi yang jelas terkait pelecehan seksual yang telah terjadi. Pukul 12.20 WIB Rektor UJ  Moh. Hasan menemui aliansi mahasiswa yang berorasi di depan gedung rektorat.


Hasan mengucapkan terimakasih banyak kepada mahasiswa yang telah peduli dan membentuk aliansi peduli kekerasan seksual. Hasan secara pribadi juga menyatakan pandangannya atas kejadian pelecehan tersebut. “Saya sendiri sebenernya tidak ingin itu terjadi di kampus kita.”


Sebelum aliansi mahasiswa melaksanakan aksi tersebut sebenarnya pihak rektorat telah menyelesaikan proses tindaklanjut terhadap terduga pelaku serta telah mengusulkan pemberian sanksi kepada Kemenristekdikti. Hal ini menurut Hasan dilakukan karena sanksi yang diusulkan adalah sanksi paling berat dan berada di luar kewenangan rektor.


Terkait hasil diskusi antara pihak rektorat dan perwakilan aliansi Hasan menyampaikan dua kesepakatan. Pertama, Universitas Jember berkomitmen membuat mekanisme mengenai penghapusan kekerasan seksual dengan melibatkan beberapa pihak terkait. “Ini artinya dalam rangka mengantisipasi kedepan dan dipastikan tidak akan terjadi lagi,” ujarnya. Kedua, Universitas Jember berkomitmen menindak tegas pelaku kekerasan seksual sesuai regulasi yang berlaku.


Kesepakatan yang pertama menurut Hasan bukan hanya terbatas pada adanya regulasi ataupun  mekanisme namun juga mengayomi bagaimana dampak yang diterima oleh korban. Harapan kami agar korban dapat terlepas dari trauma sehingga kami nanti juga akan melibatkan psikolog dalam hal pembuatan draft regulasinya.


Kedepannya seperti yang telah dijanjikan pihak rektorat akan berusaha menyelesaikan tuntutan aliansi mahasiswa selama dua pulah hari kedepan. Hasan bahkan menambahkan bila pihaknya tidak akan menunggu hingga dua puluh hari jatuh tempo dan akan melaksanakannya secepatnya. Dengan begitu ia menghimbau mahasiswa agar sabar menunggu dan tidak lupa tutut menyampaikan aspirasinya terkait pembuatan regulasi pelecehan seksual.


*Penulis : Markus Gobay adalah kuliah di universistas jember