Translate

Selasa, 22 Juni 2021

Perjuangan Mouna Rudao Mengingatkan Saya Akan Perjuangan TPNPB


Foto: Mouna Rudao dan TPN-PB

Oleh : May Yatipai

Mouna Rudao adalah pahlawan yang berasal dari Suku Seediq, salah satu suku asli yang mendiami Taiwan jauh lebih dulu sebelum pendatang dari China. Mona Rudao berjasa besar karena berjuang melalui Pemberontakan Wushe melawan Kolonial Jepang yang saat itu mengokupansi Taiwan.

Mouna Rudao dikenal sebagai Pemberontakan Wushe dan beberapa nama serupa lainnya, dimulai pada bulan Oktober 1930 dan merupakan pemberontakan besar terakhir melawan pasukan kolonial Jepang di Taiwan Jepang. Menanggapi penindasan jangka panjang oleh otoritas Jepang, kelompok Adat Seediq di Mushala (Wushe) menyerang desa, menewaskan lebih dari 130 orang Jepang. Sebagai tanggapan, Jepang memimpin serangan balik tanpa henti, menewaskan lebih dari 600 Seediq sebagai pembalasan. Penanganan insiden oleh pihak berwenang Jepang mendapat kecaman keras, yang menyebabkan banyak perubahan dalam kebijakan Aborigin.

Puncaknya pada tahun 1930, ketika Mona Rudao memimpin Suku Seediq untuk melakukan pemberontakan Wushe melawan penjajah Jepang. Mouna memimpin pasukan dan berhasil melancarkan serangan sehingga menewaskan kurang lebih 136 orang Jepang di Kota Wushe.

Mouna Rodao dan para pasukan mempunyai Kidung Suku Seediq, kidung perjuangan. Biasa dinyanyikan saat berjuang dan saat melihat pelangi.

Lirik Kidung Sediq Bale

"Inilah aku, Aku biasanya menjaga gunung dan hutan ini dengan gagah berani. Oh ya, itu benar. Kenangan akan orang-orang di masa lalu. Inilah aku, Aku biasanya menjaga gunung dan hutan ini dengan gagah berani. Ini adalah gunung kami, ini adalah sungai kami, Kami adalah seediq bale yang sejati.

Kami berburu di gunung, Kami saling berbagi makanan dalam suku kami, Kami mengambil air dari sungai, dan Aku bertekad mengabdikan hidupku untuk hal ini. Wahai sungai, tenanglah sejenak, Burung sisin akan bernyanyi dan Tolong nyanyikan untuk kami lagu yang merdu, Nyanyian untuk orang-orang kami yaitu Sebuah lagu tentang roh leluhur kami.

Aku bertekad mengorbankan nyawaku. Tatkala petir menyambar bebatuan, pelangi kan datang."


Mauna Rudo dan TPNPB

ilustrasi : sumber daya alam di makan kaum kapitalis

Mouna Rudao Gigi dalam berperan yang mempunyai pengertian bahwa mereka sedang di jajah oleh negara asing (Jepang).

Perjuangan Mouna Rudao ini mengingatkan saya akan perjuangan TPNPB di hutan belantara yang berusaha melawan para kolonialisme, kapitalisme dan imprelialisme yang berusaha mencuri kita (OAP) punya isi bumi di sana. Karena adanya TPNPB-OPM sebagai pertahanan kedaulatan bangsa west Papua juga pagar manusia Papua dan isi harta kekayaan alam Papua dari tangan rakus nafsu perampok/perampas kolonial Indonesia. Dengan perlawanan TPNPB-OPM yang mengakibatkan kolonial Indonesia gagal akan memusnahkan manusia Papua dari negerinya sendiri dan merampas eksploitasi ilegal secara  masif sehingga otoritas negara mengstigmakan TPNPB-OPM sebagai kelompok KKB, KKSB Teroris separatis dll.Hampir sama juga dengan Sadam Husein di Irak yang Amerika bilang teroris, padahal dilain pihak ada kepentingan terselubung, yaitu menguras mereka punya minyak.

Sejarah Pemberontak heroik melawan penjajah ini mengingatkan saya akan kekayaan alam papua yang melimpah. Saya ingat kita punya emas yang menarik perhatian bangsa-bangsa, saya juga ingat kita punya minyak yang menarik nafsu para kapitalis. kita punya kekayaan alam akan mejadi perburuan para kapitalis, sehingga berbagai cara akan mereka tempuh.

Seperti di Taiwan, Papua juga mempunyai banyak suku, banyak gereja dan juga banyak kabupaten. Bertambah lagi Papua tengah berarti akan menjadi tiga provinsi di Papua. Sementara itu politik adudomba yang sedang terjadi saat-saat pilkada. (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

 Bukankah Itu semua perpecahan yang dibuat-dibuat? Sementara rakyat Papua dibutahkan oleh otsus dan berkelahi gara-gara ego kultur, berbedah  mereka inginkan, yaitu keuntungan diri sendiri, kekayaan alam Papua adalah tujuan mereka, itu sebabnya saatnya rakyat sadar untuk bersatu dan lawan ketidakadilan. Lawan nafsu segelintir orang.

 

0 Post a Comment: