Translate

Sabtu, 31 Juli 2021

Alasan Soekarno Mencaplokan West Papua Ke Negara Indonesia


Ilustrasi : Banyak pembunuhan 
Terhadap OAP Untuk Mencaplokan Ke Dalam Indonesia


Oleh : Nuelft24

Dikutip dari buku pendidikan AMP.

Walaupun Papua Barat telah mendeklarasikan diri sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, tetapi kemerdekaan itu hanya berumur 19 hari, karena tanggal 19 Desember 1961 Presiden Soekarno mengeluarkan Tri Komando Rakyat di Alun-alun Utara Yogyakarta yang isinya:

1. Gagalkan Pembentukan “Negara Boneka Papua” buatan Belanda Kolonial

2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia

3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air dan Bangsa.

Menurut buku Pendidikan AMP, untuk merealisasikan isi Trikora diatas, maka Presiden Soekarno menyuruh Panglima Komando Mandala, Mayor Jendral Soeharto untuk melakukan operasi militer ke wilayah Irian Barat untuk merebut wilayah itu dari tangan Belanda. Satuan militer yang diturunkan untuk operasi lewat udara dalam fase infiltrasi seperti:

1. Operasi Banten Kedaton

2. Operasi Garuda

3. Operasi Serigala

4. Operasi Kancil

5. Operasi Naga

6. Operasi Rajawali

7. Operasi Lumbung

8. Operasi Jatayu. 

Sedangkan Operasi lewat laut adalah :

1. Operasi Show of Rorce,

2. Operasi Cakra

3. dan Operasi Lumba-lumba. 

Untuk fase eksploitasi dilakukan :

1. Operasi Jayawijaya 

2. dan Operasi Khusus (Opsus).

Menurut media BBC, Melalui operasi ini wilayah Papua Barat diduduki, dan dicurigai banyak orang Papua yang telah dibantai pada waktu itu.




Mengapa Soekarno sangat “keras kepala” dalam merebut wilayah Papua Barat untuk memasukannya ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia? 

Soekarno mempunyai empat alasan utama dalam pencaplokan Papua Barat ke wilayah Indonesia. Keempat alasan itu adalah klaim yang dipegang oleh Indonesia sebagai tindakan pembenaran kekuasaan atas wilayah Papua Barat. Keempat klaim itu adalah: 

1. Papua Barat dianggap sebagai bagian dari kerajaan Majapahit.

2. Kepulauan Raja Ampat di daerah kepala burung, Papua Barat, oleh sultan Tidore dan Soekarno diklaim sebagai bagian dari Kesultanan Tidore. Kesultanan Tidore diklaim oleh Soekarno sebagai bagian dari daerah “Indonesia Bagian Timur”.

3. Papua Barat diklaim sebagai bagian dari negara bekas Hindia Belanda.

4. Soekarno yang anti barat ingin menghalau pengaruh imperialisme barat di Asia Tenggara. Di samping itu, Soekarno memiliki ambisi hegemoni untuk mengembalikan kejayaan kerajaan Majapahit (ingat: “Ganyang Malaysia”), termasuk Papua Barat yang ketika itu masih dijajah oleh Belanda. Mungkin juga Soekarno memiliki perasaan curiga, bahwa pemerintah Nederlands Nieuw Guinea di Papua Barat akan merupakan benteng Belanda untuk sewaktu-waktu dapat menghancurkan Negara Indonesia. Hal ini dihubungkan dengan aksi militer Belanda yang kedua (tweede politionele aktie) pada 19-12-1948 untuk menghancurkan negara RI.



0 Post a Comment: