Translate

Kamis, 16 Juli 2020

Nikmati Saja Perjalanan Hidupmu

PENGALAMAN KU

Foto : Nuelft24

 

Hallo, terimakasih karena telah membaca kisahku mungkin saya  menulis cerita saya  secara singkat  saja, semoga dari cerita ini dapat bermanfaat buat ko yang lagi membaca Amin hehehe.

Perkenalkan nama saya Emanuel F.S Adii,  kawan-kawan biasanya pangil saya Nuelft. Saya lahir di Enarotali, Kabupaten Paniai tanggal 24 Oktober 2000. Saya mempunyai 2 bersaudarah nama mereka willi dan ayub. Sekarang Willy sudah berumur 12 tahun sedangkan Ayub Berumur 16 tahun.

Ketika saya masih kecil bapa dan mama saya sudah sering saling bertengkar, bapa saya sering membawa keluarganya untuk menghina dan memukul mama saya.  Perjalanan yang sangat pahit ini telah dialami mama sejak mama saya mengandung saya. Bekas-bekas luka yang terdapat di tangan dan kakinya pun masih membekas hingga sekarang. Hingga pada saat saya umur 9 tahun ketika itu tepat saya kelas lima SD kelas IV saya sendiri mendengar sebuah terikan keras dari bapa saya “ heyyyy kau sekarang juga kau pulang ke rumah di kakek mu di kampung kau bukan sa punya anak “. Kerena bapa saya berteriak dengan keras, saya takut dan lari ke kampung halaman tempatnya kakek saya ( bapa dari mama saya).

Perjalanan yang sangat jauh dari kampung ke sekolah saya di SD NEGERI Enarotali. Sering ketika itu saya jalan kaki mulai pukul 05.00 pagi hingga tiba di Enarotali jam 08.00 “wkwkwkw terlambat banyak juga  hehehe”.

saya adalah anak yang paling ditandai oleh guru saya terutama guru matematika saya dikarenakan saya paling bodok menghitung dan juara satu dalam hal terlambat. Tak terasa saya sudah SD Kelas VI artinya detik-detik untuk meyelesaikan SD sudah dekat. Hasil kelulusan pun akhirnya ditempel kan dan puji Tuhan saya lulus. Setelah itu saya melanjutkan sekolah menengah pertama (SMP). Puji tuhan jarak dari rumah ke sekolah saya sangat amat dekat, ya… 1 menit bisa sampai setelah melewati sebuah sungai yaitu Sugai Kopo.

Waktu pun terus berlalu perjalan akan hidup yang di warnai oleh kegelapan pun saya hadapi, tetapi saya tetap kuat karena Bapa Ku di atas selalu memimpin langkah ku. Dia adalah Tuhan Yesus, teman hidup ku. Tidak terasa waktu pun berlalu dengan cepat saya sudah berada di kelas IX, dan lulus di tahun 2015.

Pada saat itu pengumuman akan beasiswa AFIRMASIH pun di umumkan oleh Pak Alfius Gobay. Katanya, Kami akan mengutus 4 orang siswa yang berprestasi yaitu yang mendapatkan rangking 1 hingga 4 untuk berangkat ke jawa.  Bersyukur sekali karena saya juga berada di antara angka tersebut yaitu mendapatkan rangking 4 dari kelas VII hingga IX.

 

Namun saya pun berpikir kembali melihat kondisi fisik kakek saya yang semakin jauh usianya. Saya binggung apakah saya harus berangkat ke jawa atau tidak. Kakek saya sudah mulai bongkok, otot-otot mulai merembes dan sangat akan membahayakan kondisinya jika ditinggal sendirian kampung halaman, tepatnya di pinggir Sungai Kopo yang terdapat rumah Honai tersebut. Saya juga langsung berkata kepada kakek saya menggunakan bahasa daerah saya, “ Nai aniki teuwi buka kaipiganuu”. Yang airtinya, “ Bapa saya kayaknya tidak jadi berangkat niii”.  Namun kakek saya langsung menolak dna berkata, “ Masa depan mu masih panjang, sekarang juga kau harus ke jawa untuk memperjuangkan masa depan mu karena masa depan ada di tangan muu sendiri”.

Dengan hati yang berat ini, tepat pada saat itu tanggal 14 agustus kami di berangkatkan dari papua ke jawa yaitu di Kota Magelang tempat saya  untuk study SMA ku.

SMA

SMA adalah tempat saya dibentuk menjadi menjadi seorang pribadi yang sebenarnya. Dari situ lah saya membentuk pola pikir saya. Dimulai dari sisi akademis hingga sampai karekter saya. Yang dimana saya bisa tau akan tujuan hidup saya yang sebenarnya. Berbagai proses telah saya hadapi baik dari sisi negative hingga sampai positif. Namun saya jujur saja sebenarnya banyak negatifnya mulai dari bangun terlambat hingga sampai lompat pagar di tengah malam hanya untuk mencari makan. Dikarenakan SMA saya adalah SMA KRISTEN INDONESIA yang di wajibkan untuk tinggal di Asrama. Tapi itu semua saya jadikan pengalaman terindah yang diberikan Tuhan kepada saya.

MANUSIA BERUBAH BUKAN DARI TINGKAH LAKU YANG BENAR TETAPI TINGKAH LAKU YANG TAK BENAR YANG AKAN MENGUBAH MEJADI PRIBADI YANG BENAR

Bersyukur sekali meskipun saya orang berdosa namun masih di berikan kesempatan untuk menghembuskan nafas. Sungguh Tuhan Yesus Baik.

Ketika itu impinan saya adalah menjadi seorang dokter. Kelas XII saya terus berjuang untuk masuk di Fakultas Kedokteran. Saya tetap optimis untuk Fakultas Kedokteran meskipun kakek saya sudah pensionan dan mama saya hanyalah honorer di Puskesmas Enarotali. Ya… sangat tidak mungkin lahh untuk membayar biaya yang begitu mahal. Dari situ saya mulai berpikir untuk mencari beasiswa gratis untuk mahasiswa papua dan puji Tuhan pada saat itu saya searching di geogle dan mendapatkan 2 universitas swasta yang mengadakan program itu diantaranya Universitas Muhamadya Surakarta di Solo dan Universitas Ciputra di Surabaya. Saya berjuang dari kota tembus kota, provinsi tembus provinsi dan mengikuti tes di 2 Universitas tersebut. Namun pada akhirnya,  HP saya pun mulai bergetar bertanda pengumuman kelulusan telah di keluarkan. Saya membuka HP saya namun tertulis “ MAAF SILAKAN COBA TAHUN DEPAN”. Saya tetap berjuang untuk meraih impian saya tersebut. Saya coba tes juga di jalur SNMPTN namun tak lolos dikarenakan memang nilai saya juga tra baik broo hehehe.

JANGAN PERNAH MELIHAT KEKURANGAN MUU DAN MENGANGGAP DIRIMU TAK BISA  TETAPI TERUSLAH BERJUANG UNTUK MENDAPATNYA. SEMUA ADA PADA PIKIRANMU TERGANTUNG CARA OLAH PIKIRAN MU SAJA.

 

SBMNPTN  pun saya coba dengan memilih Jurusan tersebut dengan tanpa rasa takut Karena memang saya sudah tidak lulus di 3 kali tes berturut-turut di jurusan yang sama pula. Pada saat itu saya  mengikuti les selama1 bulan ketika itu tapat di bulan juni. Tanggal tes pun tiba, saya langsung tes di Jogja tepatnya di UGM. Namun dari semua hasil usaha ku tidak membuahkan hasil, semua berlangsung dengan sia-sia saya juga pernah nangis broo……hehehe

Bersyukur sekali  saya masih diberikan kesempatan oleh Tuhan Yesus yaitu dengan mengikuti tes Afirmasih. Dengan yakin dan percaya saya masih memilih jurusan tersebut yaitu Fakultas Kedokteran. Kami pun diberangkatkan ke Salatiga untuk mengikuti Tes tersebut.  Hasil pengumuman juga keluar, ketika itu saya berada di Papua. Saya pun langsung OTW warnet untuk mendownload hasilnya dan melihat apakah saya lulus atau tidak di fakultas tesebut. Silde demi slide saya buka dan mecari nama saya. Puji syukur ke pada Bapa di Atas karena nama saya berada di nomor 75 yaitu di juran yang saya impikan tersebut yaitu FAKULTAS KEDOKTERAN di UNIVERSITAS NUSA CENDANA.

BROOO MANUSIA HIDUP BUKAN DARI UANG MELAINKAN DARI PIKIRAN MU SENDIRI

 

Thank you so much

I hope you will be inspired

NUELFT24

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


0 Post a Comment: