Papua, Tanah yang Diputarbalikkan
(untukmu, Tanah Cenderawasih)
Papua, tanah yang kaya akan cerita,
Dimana pohon-pohon berbicara dalam sunyi,
Dan laut menyimpan sejarah yang terpendam,
Namun kini, sejarah itu terbungkam oleh kapitalisme.
Tanahmu yang subur, hasil alammu yang melimpah,
Tapi semuanya dihitung dalam angka-angka,
Di balik setiap tambang dan ladang sawit,
Ada darah yang tak pernah dihitung oleh mereka.
Kapitalisme datang dengan janji palsu,
Menyebut pembangunan, namun menyisakan puing,
Mereka menulis sejarah dengan pena kekuasaan,
Tanahmu dipisah-pisah, suara rakyat disisihkan.
Dari tanah ulayat yang hilang,
Hingga kebun dan hutan yang berubah menjadi batu,
Mereka berkata "kemajuan",
Namun yang tumbuh adalah kesedihan yang terpendam.
Anak-anak Papua, mata mereka berbinar,
Namun harapan itu meredup di bawah bayang-bayang
Dari tambang emas yang menghisap kehidupan,
Dan jalan-jalan yang tak pernah selesai dibangun.
Tapi jangan kau lupakan, Papua,
Bahkan dalam bisu, sejarahmu tetap berbicara,
Kami tahu apa yang kau tanggung,
Kami tahu suara-suaramu yang hilang.
Kapitalisme bisa membungkam,
Tapi tak akan pernah bisa menghapuskan ingatan,
Karena tanah ini, Papua,
Adalah kisahmu yang terus hidup dalam hati kami.
0 Post a Comment:
Posting Komentar