Translate

Jumat, 23 Juli 2021

Orang Papua Harus Tetap Melawan Ketidakadilan Yang Sedang Dilakukan Oleh Kolonial Indonesia


Ilustrasi : Ditindas Oleh Kolonial Indonesia


Oleh : MM (Mirip Mare)

Ruu Otsus hingga UU-nya, itu hanyalah produk politik kolonial yang tujuannya hanya melegalkan kedudukan Indonesia atas wilayah Papua. Sebanyak 700.000 orang Papua dan 112 Organisasi  jelas menolak yang membuktikan bahwah keinginan rakyat jelas menolak segala produk pemerintah Indonesia dan tetap konsisten dengan semangat Hak Penentuan Nasib Sendiri.


Kita belum kalah apalagi terlambat dalam mewujudkan Kemerdekaan sejati yang di perjuangkan juga diwariskan oleh tulang belulang pejuang dan rakyat papua. Yang dimana diperjuangkan dan diwariskan hingga masih terus terawat sampai saat ini.


Kemarin Yan Mandenas, Yoris Raweyai dan kawan-kawannya merasa menang dan bangga atas penghianatan juga mereka pura-pura lupa terhadap akar masalah konflik papua sesunggunya, yakni kolonialisme Indonesia selama 50 Tahun lebih yang membuat rakyat papua tersisih dan minoritas diatas tanah leluhur sendiri. Mungkin hal ini juga mereka lihat sendiri atau bahkan keluarganya sendiri mengalami namun seakan mereka lupa ingatan bahkan tidak mau peduli lalu mengesahkan Otsus Jilild 2 tanggal 15 Juli 2015.


Namun hal diatas bukanlah akhir dari perjuangan rakyat Papua. Pengesahan sepihak oleh Jakarta dan elit papua diatas memberi kita pelajaran dan semangat yang lebih membarah bahwah sesunggunya kita ini benar-benar dijajah. Dijajah dengan sistematis dan terstruktur oleh pusat hingga melahirkan banyak penghianat mama papua. Sehingga, dengan melihat hal-hal diatas saatnya kita rakyat papua memimpin diri sendiri, memimpin diri dalam gerakan rakyat untuk menentukan nasib papua kedepannya seperti apa. Kita tidak bisa lagi percaya elit politik lokal Papua yang kolot dan rakus, contohnya saat ini saling berebut jabatan Wagub ditengah krisis kemanusiaan di tanah papua, terus lancar bahas PON saat rakyat disuruh tahan lapar ditengah Pandemi Covid19. Mereka juga notabene kaki tangan musuh rakyat papua dan setiap rakyat tertindas yakni segelintir pemilik modal ( Indonesia dan Global) yang selama ini membunuh juga menghabiskan kekayaaan alam tanah Papua.


Saatnya Kita Bersatu.


Pantai, Rawa, Gunung, Lembah, bersatu padu memantapkan jati diri kebangsaan Papua dan bangkit bersama LAWAN, hingga Sang Bintang Kejora Berkibar Kembali dari sorong hingga Merauke.


Wassalam..!!



0 Post a Comment: